Kondisi pertanian Indonesia saat ini tidak dalam kondisi baik. Salah satunya adalah petani-petani di Indonesia didominasi oleh generasi tua dan sangat sedikit generasi muda yang meneruskannya. Mereka lebih tertarik untuk mencari pekerjaan di perkotaan dan tinggal di sana dalam waktu yang cukup lama. Kondisi pertanian yang buruk pun menjadi alasan utama ketidaktertarikan mereka terhadap dunia pertanian. Mayoritas dari mereka menganggap bahwa kehidupan ekonomi di desa tidak dapat menyejahterakan masyarakat yang tinggal di sana.
Kondisi Ekonomi Desa
Kondisi tersebut terus berlanjut tanpa ada perubahan besar yang terjadi sampai sekarang. Ekonomi di desa dipandang sebelah mata karena tidak memberikan kepastian dan timbal balik yang menarik seperti halnya di kota. Walaupun di kota pun tidak ada kepastian dan jaminan tetapi peluang yang ada jauh lebih besar dan terlalu timpang jika dibandingkan dengan di desa.
Belum lagi Pendidikan dan keterampilan formal yang dimiliki generasi muda saat ini memang mengarahkan untuk menjadi masyarakat yang hidup di perkotaan. Semua permasalahan di desa tentunya bukan hanya tentang ekonomi, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa faktor terbesar yang mempengaruhi kondisi saat ini adalah ekonomi.
Perubahan Ekonomi Desa
Lalu, siapa kah yang dapat berperan jika ingin ada perubahan? Tentunya secara umum semua pihak mulai dari masyarakat hingga pemerintahan turut andil dalam keadaan sekarang ini. Dan kondisi ini lebih kompleks serta mengakar cukup lama sehingga solusinya pun tidak mudah. Ada beberapa contoh desa yang berhasil mengembangkan kondisi ekonominya yang sebelumnya buruk menjadi lebih baik dan bahkan menjadi percontohan banyak desa lainnya, sebut saja Desa Panggungharjo.
Jika ditelusuri lebih jauh, mulai banyak perubahan-perubahan yang terjadi di desa ke arah yang lebih baik. Dan pola yang terjadi adalah adanya keterlibatan pemuda dalam perubahan tersebut. Tentu peran pihak lain tidak dapat dipandang sebelah mata tetapi dalam tulisan ini fokus pada salah satu peran yang cukup besar dampaknya untuk melakukan perubahan jangka panjang.
Inovasi dan Motivasi
Terobosan, inovasi, dan motivasi yang ditunjukkan pemuda dalam mengembangkan desanya membuat kondisi yang dulunya begitu-begitu saja menjadi muncul secercah harapan untuk menggapai asa yang selama ini dalam mimpi pun tidak ada. Tetap mempertahankan kemuliaan pekerjaan sebagai petani tetapi dengan kapasitas layaknya sarjana, solusi yang dulu tidak pernah ada sekarang mulai terlihat hasilnya. Dulu SDA yang hanya dijual begitu saja, dengan kualitas dan kuantitas yang tidak dapat dijaga, diubahnya menjadi kondisi yang lebih baik dan diproses lebih lanjut sehingga nilai tambah hasil panen dapat dihasilkan.
Sosok seperti inilah yang menjadi bahan bakar utama dalam mengubah kondisi perdesaan di Indonesia. Tanpa adanya pemuda, tentu sulit dilakukan ditambah perkembangan zaman yang semakin cepat dan diperlukan adaptasi untuk dapat bertahan hidup. Perkembangan zaman ini dengan semakin besarnya peran teknologi tentunya menjadi sekat dalam terjadinya seleksi alam. Hanya orang-orang yang mampu beradaptasilah yang dapat bertahan.
Potensi Pemuda Desa
Tentunya pemuda memiliki kapasitas yang lebih besar dalam hal ini karena lebih dekat dengan teknologi jika dibandingkan generasi tua. Kemajuan teknologi telah mengubah kebiasaan-kebiasaan masyarakt dari hal kecil hingga besar, dari sektor komunikasi hingga ekonomi. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi yang dapat memahaminya.
Tetapi jalan yang tidak mudah ini memang jalan yang antimainstream untuk kalangan pemuda yang zaman ini mayoritas bercita-cita menjadi pekerja di perusahaan dan hidup sejahtera, sayangnya hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga. Mungkin slogan masyarakat desa terkenal dengan kepedulian sosialnya lambat laun akan pudar jika kondisi ini terus terjadi.